Kalaulah kail panjangnya cuma sejengkal tiada mungkin lautan kusebrangi, tingginya angan-anganku untuk menggapaimu ibarat seekor punguk yang merindukan sang rembulan. Cerita ini terjadi ketika aku masih SMP tepatnya di SLTPN 1 SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN TA 2000-2003. Sebut saja dia "Sang Bulan" karena dia begitu tinggi untuk aku raih.
Sang Bulan binti S*o*i*i* (aku tutup biar tidak mencolok), berkediaman di Sidomulyo LAMPUNG SELATAN. Adalah wanita cantik yang selalu aku
rindukan. Wajahmu begitu anggun, sikapmu penuh dengan pesona.. Kepandaianmu tiada pernah membuatku kecewa, sopan dan santunmu membuatku selalu meninggikanmu.. Kau adalah gadis pujaanku, kesederhanaanmu melayangkan aku pada doa-doa yang membuatku mampu mensyukuri nikmat kehidupanku.. Kau punya segalanya, tapi kau hidup begitu menyederhana.. Aku ingin menggapaimu tapi kutahu bahwa aku hanyalah seekor punguk.. by: Ranto
Hai Sang Bulan apa kabarmu, masih ingatkah
denganku.. Ranto, orang yang sejak SMP dulu mencintaimu. Waktu kita duduk dibangku sekolah kelas 2A SLTPN 1 SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN aku banyak memperhatikan keseharianmu disekolahan. Tahukah kamu, bahwa aku sangat menyayangimu tetapi aku tak mampu untuk menggungkapkan perasaan itu padamu.
Terpendamlah perasaan itu setahun lamanya, dan walaupun dengan perasaan bimbang akhirnya ku beranikan diri untuk mengungkapkan perasaan itu lewat lembaran kertas yang bertuliskan tentang perasaanku padamu. (hehehei maklum waktu itu belum populer dengan handphone gak kayak sekarang handphone mirip kacang goreng) Dan, waw..! Mengejutkan sekali.. Kau sobek surat itu setelah kau membacanya.. "Yupz aku tetap menyayangimu dengan penuh ketulusan". Hari-hariku terasa memalukan setelah kejadian itu apa lagi teman-teman pada tau semua dan malah mengejek aku. Aku dikata-katain seekor punguk yang merindukan sang rembulan.. " Dan akupun sadar memang itulah perumpamaanku jika mengharapkanmu." Wah, pedih sekali hatiku saat itu?
Namun kepedihan itu tak membuat aku berhenti mengharapmu. Suatu ketika aku lebih ingin mengenalmu dan ingin agar kau tau aku. Liburan sekolah di bulan puasa hari Minggu tepat pukul 08:00 pagi aku beranikan diri datang kerumahmu. Assalamu'alaikum, wa'alaikumsallam ibu mu yang menjawabnya.. MasyaAllah aku merasa bahwa orang tuamu menyambut aku dengan ketulusan, bahkan kaupun terlihat senang dengan kedatanganku itu. "Aku tak menyangka kau sebaik ini". Setelah kita ngobrol panjang lebar akhirnya aku terdiam dan kukatakan sesuatu padamu dengan serius: "Sang Bulan, aku tahu bahwa aku tak mungkin memilikimu tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku sayang kamu, mungkin ini adalah perkataanku yang terakhir padamu. Aku akan menyayangimu sampai kapanpun dan dalam keadaan apapun"
Dan kaupun terdiam, kau ucapkan: "Maafkan aku yang masih ingin berkonsentrasi sekolah dan aku tak mau bermain cinta. Kalaupun aku ingin memiliki kekasih, aku ingin mempunyai seorang kekasih yang berbadan tinggi untuk memperbaiki keturunan."
=>Yah, memang aku dan Sang Bulan memiliki tinggi badan yang hampir sama, sekitar 170cm"
Saat kudengar itu aku terdiam dan ingin melupakanmu karena aku berfikir positif pada jawabanmu itu.. Aku pulang dan kuhanya mampu mendoakan agar kau mampu untuk menggapai semua impianmu itu.. Amin... Tak satupun kriteria yang kamu inginkan ada padaku. Ya.. Sudahlah sya..la..la..la..la.. yeach!! Walaupun aku memupus harapan itu tetapi kita tetap masih bisa berteman hingga akhir kelulusan sekolah.
Hem, Sejak kelulusan SMP ditahun 2003 lalu, kita tidak pernah lagi bersama, karna memang saat itu sekolah kita terpisah. Sesekali kita hanya bertemu serpintas dijalanan saja saat-saat pulang sekolah. Kau dan akupun tak pernah saling tanya saat itu.. Aku hanya mampu tersenyum dan tersenyum dan kau hanyalah diam dan tetap diam.. Kau tak pernah acuh lagi padaku.
Hingga akhirnya kelulusan sekolah tingkat SLTA tahun 2006, aku lulus dari (SMKN 2 KALIANDA LAMPUNG SELATAN jurusan Otomotif) dan kamupun lulus dari (SMAN 1 SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN), aku berangkat ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, Alhamdulillah, akupun bekerja sebagai salah seorang Karyawan PT SAYAP MAS UTAMA 2 JAKARTA TIMUR (Hehehe nyampek dah kerasa jelek aku jadi kuli disini, pengen cepetan jadi BOS..!! Hehe). Di perantauan.. kudengar kabar dari salah seorang teman sekolahku kamu kuliah disalah satu universitas Bandar Lampung. Aku bangga padamu, aku senang mendengar kabar itu. Entah mengapa, kabar itupun membuat aku memutuskan untuk kuliah jurusan TI sambil bekerja. Bijak atau tidakkah keputusanku itu jika aku bertujuan agar aku bisa mengikuti jenjang pendidikanmu. Yah, beginilah nasibku yang ingin menggapai bintang padahal kutahu aku adalah seekor punguk. punguk yang merindukan sang rembulan..
Bersikerasku tak membuahkan hasil, sia-sia kukejar semua itu karna ternyata aku harus DO(drop out) pada semester 6 lantaran biaya. Kejamnya kehidupan ibu kota ku, membuat aku harus terhenti kuliah.. Dan harus meneladani pekerjaan agar tetap bertahan hidup. Sang Bulan, aku tidak dapat mengikuti jejakmu.. Padahal aku ingin memilikimu..
Selanjutnya Lihat Di Halaman
1
2
3
Terimakasih
Atas Kunjungannya
|